Mengintegrasikan TIK pada Pembelajaran Tematik di SD (Kurikulum 2013)
Pembelajaran TIK Pada K-13 bukan dihilangkan, hanya pendekatannya yang berbeda.
Kedudukan Mata Pelajaran TIK pada Kurikulum 2013 sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Pro kontra masih sering terjadi dikalangan praktisi dan pemerhati pendidikan. Menurut pemerintah, pelajaran TIK dintegrasikan dalam semua mata pelajaran, namun banyak praktisi dan pemerhati pendidikan beranggapan bahwa mata pelajaran TIK tidak boleh dihapuskan dengan berbagai alasan. Terjadi perdebatan yang seru di berbagai media, tetapi pemerintah tetap berpegang teguh pada pendiriannya. TIK sudah tidak bisa dipertahankan lagi menjadi mata pelajaran. Dalam penerapan kurikulum 2013 di SD, mata pelajaran TIK tidak berdiri sendiri, melainkan diintegrasikan dengan pembelajaran tematik. Terintegrasinya pembelajaran TIK di SD dengan pendekatan yang berbeda, memberi peluang bagi guru kelas untuk berkreatifitas dengan bekerjasama dengan guru TIK dalam membelajarkan siswa sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang padat dengan aktivitas.
Semenjak dihapuskannya mata pelajaran TIK, banyak orang mempertanyakan nasib guru TIK, bahkan banyak sekolah mengambil kebijakan untuk mengalih tugaskan guru TIK menjadi pengelola TIK sekolah (sebagai seorang teknisi). Menurut pendapat saya, peranan guru TIK juga sama pentingnya dengan guru-guru lainnya, sebab TIK sudah menjadi seperti alat pembelajaran. Guru TIK akan memberikan pelayanan atau arahan kepada siswa maupun guru yang berkonsultasi mengenai integrasi TIK. Sebagai contoh, saya sebagai guru kelas 5 yang sedang membelajarkan anak tentang iklan (buku Siswa Kelas 5 Tema 3, Sub tema 1, halaman 23). Sebagai guru kelas 5, saya membuat rancangan proyek pembelajaran membuat design iklan menggunakan komputer dengan memanfaatkan program Paint, Ms.Word, atau Ms. Power Point. Dalam menjalankan proyek tersebut saya bekerjasama dengan guru komputer untuk membantu siswa menyelesaikan proyeknya seperti yang ditunjukkan pada foto berikut:
Pembelajaran TIK sesungguhnya bukan hilang melainkan terintegrasi, TIK sebagai alat bantu dalam menjalankan proses pembelajaran bukan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. Dengan filosofi bahwa TIK sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, maka jam guru TIK bukan semakin berkurang atau bahkan hilang, melainkan justru bertambah karena banyak aktivitas pembelajaran di kurikulum yang harus didukung oleh TIK. Kurikulum 2013 yang padat aktivitas, perlu di dukung sumber belajar yang memadai. Buku siswa hanya merupakan sumber minimal, dibutuhkan sumber-sumber lain untuk memperkaya aktivitas, seperti internet, koran, majalah, lingkungan dan lain-lain.
Saya setuju bahwa TIK penting dan harus dikuasai oleh bangsa yang ingin maju dan berkembang. Namun kehadiran kurikulum 2013 dengan filosofi perubahan pada pembelajaran TIK harus dilihat secara positif. Kurikulum 2013 justru mengakomodir kebutuhan perkembangan TIK yang lebih kontekstual dan lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan TIK itu sendiri. Menurut pendapat saya, salah satu faktor yang menyebabkan pembelajaran TIK tidak harus berdiri sendiri menjadi mata pelajaran karena perkembangan TIK yang sangat pesat, sehingga dari tahun ke tahun materi pelajaran akan mengalami perubahan. Kenyataan di sekolah-sekolah, sebuah aplikasi/program yang sedang diajarkan pada siswa dan belum sepenuhnya di kuasai, di toko-toko sudah muncul aplikasi baru dengan beberapa penyempurnaan di sana-sini. Akibatnya, apa yg dipelajari siswa tidak lagi relevan dengan apa yang ada. Hadirnya kurikulum 2013 dengan pendekatan yang berbeda jutru memberi peluang bagi bangsa ini untuk lebih maju dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Berikut contoh aktivitas pembelajaran di SD yang mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran berbasis tema. Judul proyeknya adalah membuat sebuah iklan dengan kelengkapan unsur-unsurnya (materi tentang iklan sudah diajarkan sebelumnya). Proyek ini dikerjakan siswa secara individu dengan bantuan dan kerjasama guru TIK.
Pada Kurikulum 2013, aktivitas studi pustaka dimunculkan secara eksplisit di buku siswa SD, ini berarti bahwa aktivitas yang ada dibuku siswa membutuhkan sumber-sumber pendukung yang lain untuk menjadikan aktivitas itu bermakna bagi siswa, buku siswa sebagai sumber minimal kadangkala tidak memberikan informasi yang cukup terhadap materi yang sedang dibahas. Berikut beberapa contoh aktivitas yang mengintegrasikan TIK dalam studi pustaka dalam pembelajaran tematik yang saya lakukan di kelas 5 (tema 5, sub tema 1, pembelajaran 6) sebagai berikut.
Satu hal penting yang menjadi harapan kurikulum saat ini adalah bagaimana guru meningkatkan kreatifitasnya dalam mendesain pembelajaran yang mampu mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran TIK menjadi lebih bermakna dan tujuan dari pembelajaran tematik seperti pada kurikulum SD juga dapat tercapai. Di samping itu, sekolah harus mampu menstimulus guru untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan TIK untuk membantu proses pembelajaran di kelas, misalnya menggunakan internet untuk study pustaka, menggunakan weblog untuk memajang karya siswa dan menggunakan weblog untuk mengkomunikasikan hasil pembelajaran ke orang tua. Sekolah wajib memetakan kebutuhan integrasi TIK ini untuk semua tingkatan kelas sesuai kebutuhan pembelajaran, sehingga guru TIK dan Lab-nya dapat difungsikan secara maksimal.
Disamping itu pula, beberapa artikel lain yang terkait dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran dan memajang karya siswa melalui ruang kelas maya. Silahkan Klik pada link berikut ini.
- Membelajarkan “Daur Air” dengan Pedekatan PBL
- Ruang Kelas Maya, Solusi Untuk Pajangan Karya Siswa .
- Tips bagi Orang Tua dalam mendampingi anak Belajar dan Mengerjakan Tugas PR (K-13)
- Membelajarkan Siswa SD ALA Kurikulum 2013
- Matematika Jadi Mudah Bersama “Tante YOU TUBE”
- Multimedia Model Virtual Classroom Tour (VCT) Pada Pembelajaran Pecahan Di Sekolah Dasar.
- Multimedia penjumlahan dan pengurangan untuk SD
Temukan berbagai artikel terkait dan media pembelajaran berbasis multimedia di blog ini dengan melihat daftar isi. Silahkan di unduh gratis.
Semoga bermanfaat.
Salam
- Posted in: Kurikulum 2013 ♦ Tulisan
- Tagged: Kurikulum 2013, Mata Pelajaran TIK, Mengintegrasikan TIK, Pembelajaran TIK, Study Literatur pada K-13
Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Konsep pembelajaran & metodologinya jg akan trus berubah seiring dengan progres kecanggihan teknologi. Dan Guru harus siap dengan itu. Artikel yg inspiratif. Salam Edukasi.
SukaSuka
Kesiapan guru dan sekolah dalam menerima perubahan pada kurikulum 2013 menjadi hal terpenting dalam menentukan implementasi kurikulum yang baru. Suka atau tidak, kurikulum selayaknya memang harus berubah, agar generasi kita tidak usang. Guru menjadi ujung tombak, kurikulum hanyalah alat, mind set lah yang menentukan tingkat keberhasilan. Terima Kasih atas Komentarnya. Mari wujudkan Indonesia HEBAT melalui Ruang kelas. Salam
SukaSuka